HMI PEKANBARU; Di tengah semangat memenangkan Komodo dalam ajang New7Wonders of Nature, datang berita mengagetkan dari Bern, Swiss. Duta Besar RI untuk Swiss, Djoko Susilo mengatakan: "New7Wonders adalah yayasan abal-abal”.
Perkataan Dubes Djoko mengacu pada hasil investigasi alamat penyelenggara Neww7Wonders yang berujung penemuan Museum Heidi Weber. "Ini yayasan abal-abal. Kami sudah tongkrongi, bukan cuma 1-2 jam tapi sehari penuh. Tidak juga ditemukan orang-orangnya," kata Djoko saat diwawancarai VIVAnews.com, Selasa 1 November 2011.
Perkataan Dubes Djoko mengacu pada hasil investigasi alamat penyelenggara Neww7Wonders yang berujung penemuan Museum Heidi Weber. "Ini yayasan abal-abal. Kami sudah tongkrongi, bukan cuma 1-2 jam tapi sehari penuh. Tidak juga ditemukan orang-orangnya," kata Djoko saat diwawancarai VIVAnews.com, Selasa 1 November 2011.
Informasi dari Swiss diperkuat, Wakil Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar. "Informasi dari Dubes itu tidak sembarangan. Itu resmi," kata mantan Direktur Jenderal Pemasaran Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata di era Jero Wacik ini.
Sebagai upaya mendapatkan hak jawab, VIVAnews menghubungi pihak New7Wonders. Melalui Head of Communication New7Wonders, Eamonn Fitzgerald membantah informasi yang beredar di Indonesia. "New7Wonders adalah organisasi yang kredibel, profesional, dan bertanggungjawab secara finansial," tegas dia dalam email yang diterima Kamis 3 November 2011.
Berikut petikan wawancara VIVAnews.com dengan Eamonn Fitzgerald dari New7Wonders melalui surat elektronik (email):
Duta besar Indonesia di Swiss melakukan investigasi ke kantor pusat New7Wonders. Ia mengatakan, hasil temuannya tidak pantas disebut kantor. Tanggapan Anda?
Saya tidak tahu apa yang dimaksud dengan arti kata 'pantas atau tidak pantas' dalam hal definisi sebuah kantor. Di era keterbukaan internet, faktanya bisa dilihat oleh seluruh orang di dunia, bahwa New7Wonders punya sejarah yang jelas dan rekam jejak yang impresif.
Buka saja alamat ini: http://world.n7w.com/lisbon-on-07-07-2007/, ini akan memberi Anda sebuah gambaran kemampuan New7Wonders melakukan sebuah kampanye global dan demokratis.
Pihak pemerintah Indonesia menilai organisasi Anda tak kredibel, tak profesional, dan berorientasi profit. Tanggapan Anda?
Buktinya, Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono meminta warga Indonesia mendukung Komodo. Istilah 'pemerintah Indonesia' seperti yang Anda sebutkan, tidak mewakili semuanya. Meski, ada beberapa dari mereka yang menyebarkan informasi salah tentang New7Wonders.
Kesuksesan kampanye kami sebelumnya (pada 2007), dan dukungan besar dalam kampanye saat ini, juga fakta bahwa New7Wonders beroperasi secara independen, tanpa dukungan publik atau pembayar pajak, menunjukkan hal sebaliknya: News7Wonders adalah organisasi yang kredibel, profesional, dan bertanggung jawab secara profesional.
Mengapa New7Wonders mengizinkan dukungan melalui SMS untuk Komodo. Apa alasan di balik keputusan ini?
New7Wonders adalah sebuah kampanye global, seluruh orang di dunia bisa ambil bagian dengan sejumlah cara. Pertama, memilih dengan gratis di situs www.n7w.com atau lewat komunikasi telepon. Voting lewat SMS dimungkinkan di sejumlah negara di mana infrastruktur komunikasi memungkinkan. Ini cara yang biasa dan populer dalam penyelenggaraan jajak pendapat atau kontes.
Apakah benar New7Wonders meminta Kementerian Pariwisata Indonesia membayar US$45 juta? Apa tujuannya?
Ini jelas tidak benar dan merupakan bagian dari 'kampanye salah'. Yang sesungguhnya, itu bagian dari negosiasi New7Wonders dengan partnernya, bukan 'meminta'.
Saat ini terjadi kontroversi luar biasa terkait New7Wonders di negara kami. Ada yang ingin ada sampaikan pada rakyat Indonesia?
Melalui jaringan sosial media kami, kami melihat gelombang besar dukungan untuk Taman Nasional Komodo. Ini jelas, masyarakat Indonesia sangat bangga dengan warisan alam unik yang mereka miliki. Dan ingin menyampaikan pada dunia tentang betapa indahnya tanah air mereka.
Semua finalis sama di mata kami. Tapi kami berharap, good luck, semoga Komodo berhasil dalam kampanyenya.
Saran terbaik bagi rakyat Indonesia telah disampaikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat pembukaan Bandara Internasional Lombok. Saat ia berkata: "Mari kirim SMS untuk mendukung Taman Nasional Komodo." (np)