HMI PEKANBARU; Angkatan Laut Israel, Jumat (4/11/2011) waktu setempat, menyergap dua kapal internasional yang membawa para aktivis pro-Palestina yang berusaha menerobos blokade terhadap Jalur Gaza.
"Sesaat lalu, pasukan Angkatan Laut Israel menaiki kapal-kapal yang sedang dalam perjalanan menuju Jalur Gaza, berusaha menerobos blokade keamanan maritim yang diberlakukan sesuai dengan hukum internasional," kata militer Israel dalam sebuah pernyataan.
Satu sumber keamanan Israel mengatakan kepada AFP, tidak ada yang terluka selama penyergapan itu. Disebutkan, 15 orang aktivis di kapal Irlandia Saoirse (Kebebasan) dan 12 aktivis di kapal Kanada Tahrir (Pembebasan), yang berangkat dari Turki pada Rabu, dibawa ke pelabuhan Ashdod di Israel selatan. "Para aktivis itu akan diserahkan ke pihak berwenang imigrasi dan polisi di kementerian dalam negeri," kata militer.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kelompok Gelombang Kebebasan (Freedom Waves) pada Rabu mengatakan, armada kecil itu akan berusaha melawan blokade kriminal yang terus diberlakukan Israel terhadap Jalur Gaza. "Angin opini publik berada di belakang kami dan pelayaran kami, yang memperkuat tekad kami untuk melawan blokade ilegal terhadap 1,5 juta warga Gaza," kata Ehab Lotayef, penyelenggara kapal Kanada tujuan Gaza.
Menurut penyelenggara, kedua kapal itu membawa 27 orang, termasuk wartawan dan awak kapal, serta bantuan obat senilai 30.000 dollar AS.
Aktivis melakukan upaya besar-besaran untuk menerobos blokade Jalur Gaza pada Mei 2010 namun gagal karena pasukan komando Israel melakukan penyerbuan mematikan terhadap armada kapal mereka.
Armada kedua, yang disebut Freedom Flotilla II, berusaha mencapai Gaza pada Juli tahun ini, namun menurut aktivis, sejumlah kapal disabotaseoleh Israel dan rombongan kapal terakhir disergap sebelum tiba di Gaza.
Israel telah berjanji akan melakukan segala sesuatu untuk mencegah armada kapal internasional mencapai Jalur Gaza, meski kapal-kapal itu mungkin tidak membawa senjata.
Para pejabat Israel mengatakan, armada kapal bantuan bisa digunakan sebagai selubung untuk membantu memasok senjata bagi Hamas, kelompok pejuang garis keras Palestina yang menolak mengakui Israel dan menembakkan roket serta mortir ke negara Yahudi tersebut.
Palestina menganggap blokade laut Israel itu tidak sah dan semakin memperparah ekonomi Gaza yang terbelakang.
Israel menjadi sorotan dunia setelah serangan mematikan terhadap armada kapal bantuan tujuan Gaza pada Mei 2010.
Laporan yang dikeluarkan Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada 22 September menyebutkan, ada bukti jelas untuk mendukung penuntutan terhadap Israel karena pembunuhan dan penyiksaan yang disengaja dalam serangan Mei yang menewaskan sembilan aktivis Turki itu.
Israel menolak laporan itu dengan menyebutnya sebagai bias dan mendukung satu pihak dan menekankan bahwa mereka bertindak sesuai dengan hukum internasional.
Pasukan komando Israel menyerbu kapal-kapal dalam armada bantuan yang menuju Jalur Gaza pada 31 Mei 2010. Sembilan aktivis Turki pro-Palestina tewas dalam serangan di kapal Turki, Mavi Marmara, yang memimpin armada kapal bantuan itu menuju Gaza.